Sang Profesor Mengguncang Rasa

Terima kasih Prof. Imam Robandi Guru Besar ITS yang selalu memfasilitasi santri IRo untuk menambah ilmu dan wawasan. Terima kasih kepada 8 Professor yang telah berbagi ilmu dan pengalaman kepada kami santri IRo. Terima kasih ditujukan kepada Prof. Ari Pradhanawati dari Universitas Diponegoro, Prof. Andri Patton dari Universitas Borneo Tarakan, Prof. Jasruddin dari Universitas Negri Makassar, Prof. Musahadi dari Universitas Negeri Walisongo. Prof. Mustofa A. Sardjono dari Universitas Mulawarman. Prof. N. Jenny Malik dari Universitas Indonesia. Prof. Tuhpawana P. Sendjaya dari Universitas Padjajaran. Terima kasih kepada Bu Nur L. Indah sebagai Contact Person yang telah bekerja semaksimal mungkin untuk menerima, menuliskan para pendaftar KSJM ini sehingga jumlah peserta mendekati 200 participants. Terima kasih kepada Cak Munali sebagai zoom keeper super yang telah menggawangi zoom meeting ini. Terima kasih kepada Prof. Olivia Fachrunnisa Guru Besar Unissula Alumni Curtin University, Australia yang berperan sebagai moderator yang cantik dan lincah.

Prof. Imam Robandi

Kajian Spesial Jumat Malam ini unik dan beda dari kajian sebelumnya. Di mana terletak unik yaitu flyer KSJM kali ini telah diinformasikan pada hari Minggu tanggal 25-10-2020 dengan tema yang spetakuler d’READERS BERSENANDUNG MY WAY yang akan ditampilkan oleh 8 orang Guru Besar dari universitas di Indonesia. Begitu besar motivasi Prof. Imam Robandi agar participants tertarik dan berminat untuk mengikuti acara ini sehingga Link dan ID untuk mengikuti telah dikirim hari Selasa, 27-10-2020. Skejul acara ditampilkan Prof. Imam Robandi pada Rabu, 28-10-2020. Ini berarti agar yang ikut terlibat dalam pelaksanaan kajian nanti telah dipersiapkan dengan matang. Alhamdulillah saya pendaftar ke-2 sebagai participants yang hampir mendekati 200 orang. Participans yang hadir di zoom tercatat 185 orang, luar biasa. Begitu mengasyikkan KSJM kali ini yang semula dijadwalkan pukul 19.30 WIB, namun sebelum waktu acara dimulai sudah banyak participants yang bergabung karena peserta yang hadir lebih awal akan merasakan tegur sapa rasa kekeluargaan yang mendalam sehingga terjalin silaturrahim yang erat. Inilah tujuan utama diadakan KSJM.

Setelah kita dengar, kita lihat, dan kita perhatikan kemudian kita mulai meresapi penyampaian, penampilan, bahkan kita dapat mengetahui proses pembuatan suatu produk yaitu penyajian d’READERS BERSENANDUNG MY WAY. Kita dapat mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya yaitu begitu penting kita belajar seumur hidup. Di sana kita dapat melihat betapa kompak dan kerja sama dalam berkolaborasi yang didasari dari hati ke hati, hal itu dapat kita lihat dan kita rasakan betapa mesra, relax, dan enjoy dalam mengemas satu pertunjukan yang luar biasa spektakuler. Kita dapat melihat bahwa Sang Professor telah membuat gebrakan sedangkan orang lain belum ada yang memulai. Banyak hikmah yang kita peroleh yang akan kita terapkan dalam kehidupan kita dan akan kita tularkan ke anak didik kita sebagai generasi penerus bangsa.

Banyak hikmah yang dapat kita bidik dari penyajian semalam. Kalau kita lihat tayangan video itu ada jalan tol dan suasana senja. Saya mengambil pesan secara implisit dari jalan tol bahwa hidup ini dapat diibaratkan liku-liku kehidupan yang akan kita tempuh. Jalan terbuka lebar untuk menggali ilmu, mengembangkan diri dalam berkarya. Betapa mulus dan lancar serta kita bebas bergerak dalam arti kita bebas hambatan untuk berkarya. Susana senja dapat kita maknai bahwa kita berkarya terus walaupun telah memasuki usia senja. Kata usia senja banyak disalah artikan oleh orang-orang yang malas untuk membaca, sedangkan untuk membaca saja mereka malas apalagi untuk bergerak menciptakan suatu karya, dengan demikian tidak akan ada kegiatan mereposisi diri bagi mereka. Semoga saya dapat mengikuti gebrakan yang luar biasa walau hanya dimulai dari hal sederhana yang akan saya terapkan kepada anak didik saya kelas 3 SD di Kota Bukittinggi.

Sang Professor menyampaikan bahwa the leader itu adalah seni. Hidup akan mati tanpa seni. Pemimpin yang punya seni akan mempunyai kepemimpinan yang lebih baik. Agar hidup kita balance maka perlu kita terapkan olahraga, olah dzikir, olah pikir, dan olah rasa. Seni dapat menghilangkan stress, seni dapat dimanfaatkan sebagai alat komunikasi, seni adalah modal sosial. Seni dapat mempertemukan sahabat yang telah lama tidak bertemu, padahal mereka sedang berkolaborasi, dengan seni kita dapat menjalankan hubungan secara vertikal maupun horizontal. Seni dapat membawa karier semakin berkembang. Seni dapat membuat orang lain kagum kepada kita, hal ini dapat menambah percaya diri kita.

Sebenarnya kita diciptakan oleh Tuhan dengan adanya rasa seni yang dimiliki. Ada orang yang memiliki seni luar biasa yang didapat dari lingkungan keluarga namun ada orang yang mengasah dirinya agar seni yang dimiliki dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal. Ada pepatah mengatakan bahwa buah jatuh tidak jauh dari batangnya. Pepatah ini ada benarnya bahwa orang tua yang memiliki seni, maka anak mereka akan memiliki jiwa seni, tetapi ada juga anak yang tidak mengikuti seni orang tuanya. Bakat seni tidak dapat dipaksakan. Bakat berkembang sesuai lingkungan.

Terima kasih Prof. Imam Robandi yang telah menggagas acara ini, sungguh luar biasa. Saya dapat termotivasi untuk mengembangkan kembali jiwa seni yang saya miliki selama ini, cuma tidak terlatih dan tidak dibiasakan setelah tamat dari Sekolah Pendidikan Guru, padahal saat di sekolah saya masuk kelompok paduan suara yang ditampilkan untuk upacara kenaikan bendera merah putih se-Kota Bukittinggi. Setelah ini saya akan memotivasi anak didik kelas 3 SD N 04 Birugo Kota Bukittinggi dengan membenahi diri saya terlebih dahulu agar dapat sebagai contoh bagi anak didik saya.

Bukittinggi, 31-10-2020
Pukul 12.21

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *